Rumus Potensi Produktifitas
Produktivitasmu itu setara dengan tingkat energi yang kamu punya dan seberapa jernih pikiranmu.
Kalau kalian seperti saya, saya yakin kalian pernah mengalami masa dimana kita seperti lumpuh.
Gak bisa bikin progress menuju apa yang kita inginkan.
Meskipun dalam hati kita pengen banget buat berlari menyelesaikan satu per satu hal yang sudah direncanakan.
Otak rasanya susah banget diajak fokus, diajak mikir.
Padahal udah olahraga rutin, makan bergizi juga udah, air putih harian juga tercukupi.
Tapi otak kayak ngehang.
Pada akhirnya kita kayak orang males gitu di mata orang lain, padahal sebenernya kita tahu kalau kita itu bukan males.
Hal ini kadang kita alami, terutama bagi kita yang bekerja di industri kreatif yang gak cuma butuh tenaga fisik tapi juga perlu memeras otak.
Udah gitu, kita juga bisa overthinking “kok saya gak produktif ya akhir-akhir ini”.
Kalau kita gak mampu nyetop overthinking kita, hal itu justru semakin bikin stress.
Akhirnya malah semakin menurunkan produktifitas kita sendiri.
Dan ini bahaya karena kita bisa masuk Lingkaran Gak Produktif.
Produktifitas menurun ⇒ Overthinking ⇒ Stress ⇒ Produktifitas menurun.
Sebenernya ada persamaan atau rumus sederhana supaya kita bisa menjaga potensi produktifitas kita
Kalau kita sudah terlanjur terjebak Lingkaran Gak Produtkif pun kita bisa memutus rantai tersebut.
Rumus ini saya sebut Rumus Potensi Produktifitas atau Potential Productivity Formula.
Yaitu, P = EM.
Dimana:
P = Potential Productivity
E = Energy Level
M = Mental Clarity
Kita akan bahas satu per satu elemen di rumus di atas dan apa yang memengaruhinya, sebentar lagi.
Ngomong-ngomong soal gak produktif, ini memang gak bisa disepelekan, apalagi kalau kita bekerja di level profesional.
Salah-salah teman kerja atau bos kita menganggap kita lambat atau malas dan gak berkontribusi secara optimal.
Dan kemungkinan buruknya, tentu saja kita bisa dipecat, atau kalau kalian freelancer kontrak kalian bisa dicut secara tiba-tiba.
Buat yang punya bisnis sendiri pastinya udah paham banget lah ya, kalau gak produktif bisa pengaruh ke profit yang didapatkan.
Oke, kalian mungkin bisa berpendapat “Gak papa dicut, klien lain masih banyak” atau “Uang bisa dicari”.
Tapi gini, kalau kalian yang memutuskan untuk ganti klien sih gak masalah ya ngomong gitu.
Kalau kalian dicut, itu artinya ada yang salah dengan performa kalian yang bisa jadi terulang lagi meskipun udah dapat klien baru.
Apakah itu kemungkinan terburuk? Ternyata enggak, masih ada yang lebih parah, kalau kita masuk Lingkaran Gak Produktif dan gak bisa keluar dalam waktu lama, itu bisa bikin kepercayaan diri kita turun drastis.
Kita bisa kehilangan semangat untuk maju.
Meragukan kemampuan kita sendiri yang akhirnya bisa memengaruhi kesehatan mental kita
Dan untuk memulihkan kesehatan mental itu butuh waktu men, waktu hilang, kesempatan ngehasilin uang juga hilang pastinya.
Menjaga Tingkat Energi
Oke, sekarang kita kembali ke Rumus Potensi Produktifitas.
Elemen pertama di rumus tersebut adalah Energy Level atau tingkat energi yang kita punya, atau istilah yang lebih sederhana nya adalah stamina yang kita miliki.
Stamina yang saya maksud di sini lebih ke energi yang dibutuhkan supaya kita bisa bekerja secara optimal seharian.
Jadi bukan stamina seperti atlet.
Lalu apa yang bisa bikin kita tetep seger dan fresh meskipun kerja seharian, katakanlah kerja 8 jam dengan efektif atau bahkan lebih.
Ada tiga utama hal yang memengaruhi stamina, yang pertama adalah asupan makanan.
Saya bukan ahli gizi ya, jadi jangan jadikan ini sebagai profesional advice, tapi lebih ke saya share saja hal-hal yang menurut saya penting untuk dijaga soal makanan ini supaya energi kita enggak bocor.
Soal asupan, kita harus mengurangi asupan gula.
Terutama di pagi hari, hindari mengkonsumsi “refined sugar” yakni gula yang sudah melalui banyak pemrosesan misalnya di minuman bersoda, cake, gula aren bahkan gula putih yang kita pake di kopi dan teh kita juga termasuk.
Kenapa harus dikurangi? Karena kita bisa kena fenomena sugar crash di siang harinya.
Awal kita mengonsumsi makanan / minuman yang mengandung gula mungkin kita akan merasa energi kita meningkat drastis (sugar rush).
Tapi di siang harinya kita akan crash karena kelebihan gula ditubuh tadi sudah habis.
Akibatnya kita merasa ngantuk atau lesu di siang harinya.
Kalau kalian penasaran lebih detail kalian bisa cari sendiri “sugar rush” atau “sugar crash”.
Hal berikutnya, buat kalian yang suka nyemil, coba ganti cemilan kalian yang tadinya junk food dengan buah, eits tapi gak asal buah juga, akan lebih baik pilih buah yang bersifat anti-inflamasi.
Kalian bisa googling sendiri apa saja buah dan makanan yang mengandung zat anti-inflamasi ya.
Yang perlu saya garis-bawahi kenapa anti-inflamasi?
Karena terkadang kita gak sadar kalau kita memiliki masalah inflamasi ringan tapi terus-terusan di tubuh kita, dan inflamasi merupakan pencuri energi yang nyata.
Asupan dari makanan yang harusnya bisa nambah energi jadi habis karena adanya inflamasi.
Kalaupun kalian enggak memiliki masalah inflamasi kronis, buah-buahan yang bersifat anti-inflamasi tetep punya banyak manfaat buat jaga kesehatan kalian.
Berikutnya untuk menjaga energi, kita harus rutin olahraga, gak usah mikir yang berat-berat, kita bisa memulai dengan rutin jalan kaki 10-15 menit setiap pagi sampai pada level kita mampu jalan kaki rutin 30-60 menit tiap hari itu udah bagus banget.
Dan kenapa pagi hari? Supaya darah di tubuh kita terpompa sehingga kita lebih segar dan siap untuk menyambut hari yang produktif.
Buat saya, kerasa banget bedanya di siang hari kalau paginya saya olahraga versus kalau enggak.
Selain jalan, kalian bisa juga coba lari pagi.
Cuma kalau kalian gak pernah lari sebelumnya, jangan langsung tiba-tiba lari jarak jauh atau dalam waktu yang lama ya, yang ada kalian malah sakit karena badan kalian kaget, ini yang disebut overtraining.
Kalau kalian mau lari dan sama sekali gak pernah lari sebelumnya, ada program bagus namanya N2R atau None to Run.
Saya udah coba program N2R dan so far program ini yang paling ramah pemula karena progressnya bener-bener perlahan banget sampai akhirnya kalian gak sadar udah bisa berlari 30 menit tanpa berhenti.
Ada juga program lari untuk pemula yang lain, tapi seperti yang saya bilang tadi, menurut saya ini paling ramah pemula.
Selain meningkatkan energi, olahraga rutin juga membantu kita mendapatkan tidur yang lebih nyenyak malamnya.
Dan ini berkaitan dengan hal berikutnya yang penting untuk menjaga tenaga, yaitu tidur yang cukup dan berkualitas.
Tidur yang cukup umumnya 7 atau 8 jam semalam. Tapi ini tiap orang bisa beda sih, jadi tips dari saya cari jumlah jam tidur yang menurut kalian paling pas dengan kalian.
Sementara tidur yang berkualitas ini beda lagi, yang pertama pastikan kalian gak punya kelainan yang bikin tidur kalian gak berkualitas seperti sleep apnea.
Sleep Apnea singkatnya adalah ada gangguan pernafasan saat kalian tidur sehingga secara gak sadar kalian berhenti bernafas setiap beberapa saat ketika tidur.
Tanda-tanda kalian bisa jadi punya sleep apnea adalah:
- Tidur ngorok
- Bangun-bangun mulut kering
- Ngantuk di siang hari meskipun sudah tidur malam cukup panjang.
Hal berikutnya yang memengaruhi kualitas tidur adalah kalian mengonsumsi kafein setelah lewat jam 2 siang.
Ini karena cafeine di tubuh bertahan cukup lama sampai benar-benar hilang, dan karena kafein ini efeknya bikin kita lebih alert atau melek maka dia akan memengaruhi kualitas tidur kita jika pas tidur masih ada sisa kafein di darah kita.
Kalau saya sendiri ngerasa banget kalau keseringan ngopi lewat jam 2, itu besok paginya pas bangun tuh mata masih berat banget.
Beda kalau lama gak minum kopi, bangun badan lebih seger.
Apalagi kalau rutin olahraga.
Jadi kalau kalian suka kopi banget, usahakan minum kopinya pagi-pagi, dan jangan minum kopi setelah jam 2 siang ke atas.
Dan satu lagi yang memengaruhi kualias tidur kita adalah sleep regularity atau keteraturan jam tidur.
Meskipun kita sudah tidur 8 jam, tidak punya sleep apnea dan tidak mengonsumsi kafein selepas jam 2 siang, tidur kita bisa tidak berkualitas kalau kita tidak punya jam tidur yang konsisten.
Gak cuma itu, jam tidur yang tidak konsisten ini juga sangat berpengaruh ke mood.
Ngomong-ngomong soal mood, ini sangat berkaitan erat dengan elemen kedua di Rumus Potensi Produktifitas yaitu Mental clarity.
Mental Clarity
Sekarang kalian udah tahu beberapa hal yang penting untuk meningkatkan dan menjaga tingkat energi.
Tapi hati-hati, karena masih ada pencuri energi yang lain.
Seperti ban, sebagus apapun kualitas ban-nya, kalau kempes gak bisa dipake jalan juga.
Seperti itu lah pentingnya mental clarity atau kejernihan pikiran.
Staminamu akan cepat habis ketika pikiranmu keruh.
“It’s a lack of clarity that creates chaos and frustration. Those emotions are poison to any living goal.” - Steve Maraboli,’ Life, the Truth, and Being Free’ .
Pikiran yang keruh merupakan pencuri energi dan racun buat yang ingin super produktif.
Pernah gak kalian ngerasa badan di mana, pikiran di mana.
Atau seperti bingung mau ngerjain apa dulu sangking banyaknya yang harus dilakukan.
Akhirnya kalian malah kayak ngefreeze.
Atau kalian ngerasa susah banget buat konsentrasi.
Tiba-tiba lupa lagi ngerjain apa atau bahkan hilang ketertarikan dan motivasi.
Kalau kalian pernah ngerasa hal-hal itu, itu artinya kalian lagi kehilangan Mental Clarity.
Dan buat kalian yang ngabisin waktu 2-3 jam perjalanan buat ke kantor, saya turut prihatin.
Karena menurut saya perjalanan selama itu setiap hari, benar-benar mengurangi kejernihan pikiran kita.
Apalagi di tengah kemacetan jalanan di Jakarta atau sesaknya KRL.
That’s why dulu, waktu awal kerja di Jakarta, Saya lebih milih ngontrak deket kantor.
Pernah ada yang nanya gimana caranya kok saya kerja kantoran tapi bisa produktif, sampai bisa nulis buku? Ya itu tadi salah satu jawabannya.
Ketika orang-orang ngehabisin 2 atau 3 jam di perjalanan buat pulang pergi kantor, saya bisa gunakan waktu itu untuk belajar dan mengembangkan diri.
Selain lebih produktif juga saya melindungi Mental Clarity saya.
Oke, jadi seperti apa sih ketika kita punya Mental Clarity itu?
Mental clarity itu kondisi di mana pikiran kita sangat jernih.
Kita tidak terperangkap mikirin hal yang udah berlalu atau mengkhawatirkan masa depan.
Pikiran kita tidak stress dan otak kita gak overload dengan terlalu banyak hal.
Dalam kondisi seperti itu kita jadi gampang banget nginget sesuatu yang kita perlukan dan otak juga gampang diajak mikir.
Udah kebayang kan gambaran Mental clarity?
Kita perlu tahu juga gimana caranya menjaga Mental Clarity.
Alasan pertama adalah karena mental clarity penting supaya kita bisa membuat keputusan yang lebih baik.
Dan agar kita bisa berprogress kita harus mengambil banyak keputusan.
“You can not make progress without making decisions”. - Jim Rohn.
Selain itu, Mental clarity juga bisa membuat kita bisa berkontribusi secara optimal apapun profesi kita.
Mengurangi stress dan membangun kepercayaan diri.
“Clarity is essential. Knowing exactly what you want, builds your self-confidence immeasurably.” - Brian Tracy
Dan tentunya Mental Clarity ini bikin kita lebih enjoy ngejalani hal yang kita lakukan.
Saya dari dulu orangnya gak bisa ngerjain sesuatu yang saya gak tahu long term nya apa.
Jangka panjangnya buat saya itu apa?
Misalnya dalam memilih bidang yang akan saya tekuni, seperti programming.
Ketika awal-awal dulu saya memutuskan belajar programming, saya sudah paham betul apa yang menjadi tujuan jangka panjang saya.
Seperti yang saya bahas di video saya
Di ranah yang lebih teknis, ketika saya memilih framework tertentu, saya biasanya memikirkan kira-kira 5 tahun lagi framework ini seperti apa nasibnya?
Semakin rame? Atau akan hilang ditelan angin? Kayak kebanyakan framework javascript.
Ternyata hal itu kebawa sampai sekarang ketika saya ngerjain sesuatu.
Kalau sebenernya Saya belum tau tujuan jangka panjangnya apa, seringkali saya susah konsentrasi penuh.
Seperti ada sesuatu di alam bawah sadar saya yang mencoba ngasih tahu, “Hey bro lu ngapain ngerjain ini kalau lu belum tau manfaat jangka panjangnya apa buat elu.”
Dan usut punya usut, dalam ilmu psikologi, memang manusia itu ”Aiming Creature” atau makhluk yang harus memiliki tujuan.
Harus ada titik di mana kita menuju dari titik awal menuju ke titik di depan.
Makanya dalam agama pun ada yang namanya tujuan untuk kehidupan di akhirat kan, karena kalau gak ada tujuan yang jelas ya ngapain juga orang-orang beribadah.
Oke kalian mungkin bilang, ibadah kan ikhlas untuk Tuhan semata, ya untuk Tuhan juga merupakan sebuah tujuan, tanpa tujuan itu ibadah kalian gak diterima.
Intinya, kalian harus punya tujuan jelas yang ingin dicapai dan pastikan hal yang kalian lakukan itu sejalan dengan tujuan itu.
Dan meskipun kalian punya tujuan, kalau kalian malah melakukan hal yang tidak sejalan dengan tujuanmu, seharusnya alam bawah sadarmu berontak.
Dan mencoba ngasih tahu, “Hey lu tu mau ke Jakarta dari Bekasi ngapain jalan ke arah Semarang?!”
Akhirnya, Mental Clarity lu terganggu dan seperti ada beban tambahan saat ngerjain hal yang gak sesuai tujuanmu.
Itu yang saya rasakan sih.
Seperti kata mbah Brian lagi.
“Clarity—about who you are, where you are going, and how to get there.” - Brian Tracy
Pindahkan Memory di Otak
Ada masa di mana saya menyimpan semua hal di ingatan saya.
Apalagi tulisan tangan saya tidak bagus, sehingga saya jadi lebih males lagi untuk nyatet.
Padahal kebiasaan nyatet ini merupakan kebiasaan yang bagus banget untuk Mental Clarity meskipun kelihatannya sepele.
Otak kita gak cocok untuk nyimpan data mentah, tapi lebih optimal untuk berpikir atau memproses informasi.
Kalau semua hal kita simpan di otak, tanpa memindahkannya ke tempat lain, lama-lama otak kita jadi overload.
Mirip seperti RAM di komputer, kalau banyak kapasitas yang terpakai, komputer kita jadi terasa lemot.
Nah cara untuk mengurangi beban di otak adalah dengan memindahkan ke catatan misalnya.
Kalian bisa catat hal-hal menarik yang ingin kalian ingat.
Termasuk mencatat apa yang harus kalian lakukan, atau ide yang tiba-tiba muncul saat ngopi.
Kalau hal-hal itu gak dioffload dari otak, secara gak sadar otak kita terus bekerja meskipun secara fisik kelihatannya kita lagi nyantai.
Akhirnya pas mau kerja lagi yang perlu fokus tinggi, otak kita cepat lelah dan susah konsentrasi.
Kalau kalian malas mencatat dengan kertas dan pulpen kalian bisa pake app digital kan.
Meskipun menurut Saya untuk kasus Mental Clarity, menulis di kertas dengan pulpen itu beda feelnya dengan mengetik di komputer atau di hape.
Ketika menulis di kertas, kita terasa lebih sadar, lebih mindful ketika melakukannya.
Dan efeknya lebih refreshing.
Makanya dulu, awal saya mencoba memperbaiki Mental Clarity saya dengan menulis, saya memilih menggunakan kertas dan pulpen.
Ada banyak manfaat lain dari kertas dan pulpen ini, tapi itu topik untuk lain kali lah ya, enggak di konten kali ini.
Ntar jadi kepanjangan lagi.
Ada satu kebiasaan lagi yang kelihatannya sepele untuk meningkatkan Mental Clarity, tapi sebenernya sangat ngebantu.
Yaitu Meditasi.
Meditasi adalah Latihan Fokus
Enggak enggak, kalian gak usah ngebayangin meditasi ala-ala orang yang bilang menyatu dengan alam bla bla bla.
Bukan itu sih intinya menurut saya.
Inti dari meditasi yang saya rasakan adalah latihan fokus.
Jadi kalian gak perlu harus punya tempat yang sepi, sunyi damai dengan gemericik air.
Kalian bisa ngelakuin meditasi atau latihan fokus ini di mana aja.
Seperti latihan otot, fokus juga harus dilatih yaitu dengan cara kalian fokuskan salah satu indra kalian pada satu hal, misalnya fokuskan indra pendengaran ke satu suara.
Kalau saya biasanya fokus dengerin suara AC atau kipas angin atau suara apa aja yang paling menonjol di ruangan
Lalu saya coba tepis setiap kali pikiran saya mulai keliling ke mana-mana.
Saya dalam hati bilang “stop” ketika tiba-tiba muncul pikiran apapun.
Lalu berusaha untuk kembali memfokuskan indra pendengaran saya ke suara yang saya pilih tadi.
Bahkan dulu waktu awal-awal saya nguli di Jakarta, saya bisa latihan fokus di Metromini.
Tempat yang mungkin gak banyak orang tahu kalau sebenarnya kita bisa meditasi di situ.
Emang bisa ya meditasi di metromini, kan berisik?
Justru kalau banyak suara malah bagus.
Karena, kalau kita bisa fokus pada satu suara di tengah kebisingan,
Misalnya kita fokus pada suara mesin metromini, tahu kan gimana suaranya.
Trus suara yang lain kita bisa gak denger, itu artinya kemampuan fokus kita udah bagus banget.
Tapi ati-ati ya kalau latihan fokus di tempat umum, takutnya kalian dicopet gak kerasa lagi.
Kelihatannya sepele, tapi coba aja deh latihan fokus di rumah biar aman.
Buat yang gak pernah ngelakuin, saya yakin bisa fokus total 5 menit aja hampir gak mungkin.
Pasti baru berapa detik tiba-tiba muncul pikiran tertentu, entah ingatan masa lalu, sesimple kemarin ngapain.
Atau ingatan apa yang harus dilakukan nanti siang.
Kalau kalian programmer bisa tiba-tiba dapat pencerahan buat ngerjain task atau fix bug.
Dan semua itu harus kalian tepis pada saat meditasi ini.
Setelah selesai 5 menit misalnya, kalau kalian berhasil fokus, kalian akan merasakan kepala kalian kayak kenceng gitu.
Persis seperti kalau kita habis olahraga, otot kita jadi kenceng.
Latihan fokus ini berguna banget, karena ketika kita kerja, coba inget-inget sering ga tiba-tiba kepikiran hal lain.
Dan itu merupakan distraksi.
Sedangkan ketika kita terbiasa fokus, kita bisa mengontrol distraksi yang berasal dari otak kita sendiri.
“Tapi kan bisa jadi pas kita kerja dapat ide bagus, sayang kalau ditepis”
Ya makanya segera tulis kalau tiba-tiba dapat ide, tulis di kertas atau aplikasi note-taking, trus lanjutin lagi apa yang sedang dikerjakan.
Kalau setiap ada ide kalian turuti, ya kerjaan yang lagi kalian kerjakan gak akan selesai dengan baik.
Dan kalau ada ide gak kalian catat, kalian bisa lupa atau otak kalian bisa terbebani dengan mencoba mengingat ide tersebut selama kamu ngerjain task.
Kalau kalian muslim, sebenernya latihan fokus ini juga bisa kalian lakukan pas kalian sholat, fokus dengan bacaan yang kalian baca, atau kalau kalian tahu terjemahannya juga bisa.
Itu juga ngelatih fokus banget.
Meditasi ini biasanya saya lakukan di pagi hari sebelum jalan kaki.
Lagi-lagi olahraga ya, ternyata memang selain bagus untuk meningkatkan energi fisik, olahraga juga bagus untuk Mental Clarity.
“Maybe where there’s clarity of air, there’s clarity of thought.” ~ Chet Huntley
Jadi gak ada alasan lagi buat yang belum punya kebiasaan jalan kaki tiap hari untuk memulainya ya.
Karena kebiasaan ini ternyata memengaruhi dua elemen di rumus potensi produktifitas.
Essentialist Mindset
Soal jalan kaki, gak perlu saya bahas panjang lebar lagi lah ya.
Sekarang kita bahas tiki-taka aja, eits tenang karena ini masih berkaitan dengan Mental Clarity.
Siapa sih yang gak suka nonton permainan cantik era keemasan Barcelona di era Messi Suarez Neymar dengan Xavi dan Iniesta di lini tengah.
Saya yakin fans Real Madrid juga sebenarnya seneng ngeliat gol-gol indah Barcelona era itu.
Trus apa hubungannya dengan Mental Clarity?
Permainan tiki-taka itu memang indah banget, tapi sebetulnya apakah tiki-taka merupakan esensi dari pertandingan sepakbola profesional?
Kayaknya bukan, percuma juga kalau seandainya Barcelona main indah dengan tiki-taka dan presentase penguasaan bola tinggi kalau gak bisa nyetak gol lebih banyak dari lawannya.
Coba liat permainan Real Madrid di era Ronaldo, mereka mungkin enggak bermain dari kaki ke kaki seperti Barca, tapi ketika melakukan serangan balik mereka sangat mematikan.
Dan itu lah esensi dari permainan bola profesional, supaya menang sebuah tim harus bisa nyetak gol lebih banyak ketimbang mereka kebobolan.
Adapun permainan indah, meskipun harus diakui penonton mana yang gak terhibur ngeliatnya, tapi esensinya tetep bukan itu.
Di kehidupan kita pun demikian, kita harus bisa melihat hal paling esensial apa sih yang penting untuk kita kerjakan.
Kalau kita ingin ngerjain banyak hal malah justru bisa-bisa kita gak bikin progress yang bagus.
Tenaga kita terbatas, waktu kita terbatas, mental clarity kita juga terbatas.
Jadi fokuslah pada hal-hal yang esensial.
Ingat kita bukan Barca era Iniesta dan Xavi, jadi gak usah tiki-taka.
Baik dalam urusan kehidupan, maupun di lingkup yang lebih kecil, misal projek-projekmu, utamakan dulu yang esensial, permainan cantik itu kesekian.
Seperti saat kalian ngembangin software, pasti kalian sering mendengar istilah MVP atau minimum viable product.
Itu salah satu wujud fokus pada hal yang esensial.
Karena resource terbatas, makanya kita perlu mengutamakan seglintir fitur yang punya impact terbesar bagi target user kita sebagai MVP.
Dengan kata lain, fitur paling esensial untuk user.
Kesimpulan
Okay, kesimpulan dari semua hal tadi adalah, supaya kita bisa memiliki potensi produktifitas yang baik, kita harus bisa menjaga tingkat energi dan kejernihan pikiran.
P = EM.
Dengan cara berikut:
- Cara menjaga tingkat energi (Energi Level)
- Jaga asupan makanan
- Dapatkan tidur yang berkualitas
- Olahraga rutin
- Cara menjaga kejernihan pikiran (Mental Clarity):
- Cari tahu tujuan jangka panjangmu.
- Meditasi
- Mengosongkan beban otak dengan menulis.
- Biasakan jalan kaki / Olahraga rutin
- Fokus pada esensi
Ingat, kamu bisa menghindari Lingkaran Gak Produktif dengan mengubah cara pandangmu terhadap produktifitas.
Kamu perlu melihat produktifitas sebagai sebuah fase dalam perjalanan kita mencapai tujuan kita.
Kadang naik kadang turun, tidak perlu overthinking.
Untuk memperbaiki kondisi produktifitasmu lihat kembali rumus produktifitas, kira-kira elemen mana yang harus kamu perbaiki?
Lalu segera perbaiki!
Kalau kamu suka tulisan ini, mungkin kamu juga akan suka video-video yang saya unggah di channel saya.
Boleh banget kalau mau subscribe channel saya juga.