Mainan = Creatives. Video games = Skill English
Sejak kecil sebetulnya saya sudah kelihatan memiliki bakat untuk belajar otodidak.
Yaitu ketika SD musim mainan Tamiya, di mana kita harus merakit sendiri tamiya tersebut dengan manual berbahasa inggris.
Dan saya sering dimintai bantuan temen-temen seusia saya yang gak bisa.
Merakit Tamiya dan membaca manual, betul-betul seperti simulasi dunia engineering.
Bagaimana dengan bahasa inggris?
Kenapa saya tertarik mempelajarinya waktu masih kecil, padahal saya berasal dari kampung yang jauh dari hingar bingar bahasa jaksel.
Jawabannya karena games! Ketika memainkan video game, seringnya kita disuguhi cerita dan instruksi berbahasa inggris.
Karena senang memainkannya, mau tidak mau saya harus sedikit-sedikit buka kamus biar paham alurnya dan cara melewati tiap tahapannya.
Saya amati di sekitar saya, temen-temen yang waktu kecilnya suka games cenderung bisa berbahasa inggris