Interaksi Ketiga - Full Time

Interaksi ketiga saya dengan remote work merupakan pengalaman yang menurut saya paling menarik dan rewarding.

Satu hal karena pada akhirnya saya bisa full-time remote working, juga karena banyak sekali pelajaran yang saya ambil dan saya yakin bisa bermanfaat bagi orang lain.

Awal tahun 2020 pandemi muncul, meskipun pemerintah dan banyak orang masih denial soal hal tersebut.

Tahun 2020 adalah tahun yang cukup berat, saat itu saya masih menjadi PNS Kemenkeu, namun keinginan saya untuk resign bukan semakin padam tetapi justru semakin kuat.

Padahal tujuan saya setelah resign adalah ingin melanjutkan / merintis bisnis baru, sementara situasi pandemi seharusnya membuat siapapun menjadi ciut.

Akan tetapi akumulasi keresahan, kekesalan dan kedongkolan saya selama menjadi PNS sudah memuncak dan tidak bisa dibendung lagi.

Sehingga akhirnya saya memutuskan untuk resign dari kemenkeu secara resmi per Desember 2020.

Januari 2021, status saya bukan lagi PNS dan saya dengan bersemangat mengurus bisnis.

Sementara itu, kondisi pandemi bukan membaik justru tahun ini ternyata malah semakin menjadi-jadi hingga terdapat pembatasan berkegiatan berkali-kali.

Kondisi ekonomi tentu sangat-sangat buruk, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.

Tidak hanya soal ekonomi, kehidupan baru setelah resign, tanggung jawab baru, rutinitas baru dan kecemasan akan kondisi kesehatan di tengah pandemi karena saya punya riwayat penyakit paru-paru waktu masih SMA semakin membuat pikiran saya kacau.

Hingga akhirnya di sekitar bulan ke 4 setelah resign, saya mulai merasakan kembali burnout parah yang saya rasakan di tahun 2020.

Imbasnya, saya sama sekali tidak bisa berkonsentrasi mengurus bisnis. Padahal dengan pikiran dan badan yang sehat saja, bisnis belum tentu bisa berkembang, apalagi kondisi saya burnout seperti ini.

Lalu saya berpikir, sepertinya saya harus break dari bisnis dulu.

Lalu apa yang akan saya lakukan? Jawabannya tentu saja remote working? Kenapa? karena memang remote working sudah saya jadikan semacam Plan B jika bisnis saya tidak kunjung menghasilkan sesuai harapan. Ini sudah saya rencanakan sebelum resign, berbekal pengalaman saya kerja remote sebelumnya Interaksi Pertama Remote Working dan Interaksi Kedua Remote Working

Singkat cerita saya dapat pekerjaan fulltime di company Singapura, dengan gaji setara kurang lebih 8x lipat Take Home Pay saya di Kemenkeu.

Ini merupakan hal yang sangat diluar dugaan, bayangkan ternyata dengan skill yang sama, saya bisa mendapatkan gaji berkali-kali lipat jika bekerja remote internasional.

Tidak hanya itu, perjalanan saya pun berlanjut dengan berhasil masuk ke platform Top 3% Freelancer Dunia, yakni https://toptal.com (opens in a new tab). (terdapat 5 tahap proses screening yang ketat, tidak sembarang freelancer bisa masuk)

Bagi saya itu merupakan hal yang luar biasa dan membuka pintu-pintu kesempatan yang tidak pernah saya duga sebelumnya.

Demikianlah cerita singkat interaksi ketiga saya dengan dunia remote working.


© 2024 azamuddin.com