Belajar untuk Uang atau Kesenangan?

Saya tahu bahwa sebagai manusia kita memiliki kencederungan untuk mengejar kebebasan (freedom). Salah satu bentuk kebebasan yang kita cari adalah kebebasan untuk melakukan apapun yang kita suka, termasuk untuk belajar apapun karena kita senang, bukan karena uang.

Tetapi, uang memiliki manfaat yang besar, uang adalah enabler of freedom atau sesuatu yang membuat kebebasan menjadi terwujud, tanpa uang, kita tidak bisa melakukan apapun yang ingin kita lakukan (kecuali kamu ignorant), oleh karena itu juga ada istilah financial freedom.

Tapi, kalau kita belum memiliki kondisi financial freedom, sementara kamu adalah tipe orang yang juga ingin bebas belajar apapun (tanpa motivasi uang), maka kamu perlu menyeimbangkannya.

Kalau kamu orang yang bisa termotivasi hanya oleh uang, Good for you! Karena kamu tidak perlu menyeimbangkan apapun.

Sebagai contoh saya adalah orang yang TIDAK bisa termotivasi HANYA oleh uang, sejak kecil saya sudah secara tidak sadar diprogram oleh orang tua dan lingkungan sekitar bahwa kita harus terus mencari ilmu, menjadi bermanfaat untuk orang lain (ini tidak salah), tetapi mereka sama sekali tidak menyinggung bahwa uang adalah salah satu hal yang bisa membuat hal-hal tersebut terwujud.

Sehingga akhirnya dalam alam bawah sadar saya, uang adalah sesuatu yang cenderung negatif dan tidak terlalu memotivasi.

Saya perlu memprogram ulang mindset saya terkait hal itu, karena di masa muda saya, saya terlalu banyak menghabiskan waktu untuk "belajar" tetapi malah abai soal uang atau profit, mungkin juga saya termakan mitos "Kerja aja sebaik-baiknya, uang akan mengikuti sendiri", I mean ungkapan tersebut multi tafsir, kalau mindset kita tentang uang sudah negatif, maka kemungkinan besar uang tidak mengikuti kita.

Memprogram ulang mindset saya bukanlah hal instan, apalagi mindset saya sudah terbentuk sejak dari kecil.

Dalam jiwa saya, masih sangat kentara bahwa saya ingin belajar apapun yang menurut saya menarik (for fun), itulah kenapa saya perlu menyeimbangkannya.

Saya sangat suka ngulik sesuatu, membuat sesuatu untuk saya sendiri. Saya sebetulnya tidak terlalu suka bekerja untuk orang lain (Klien), Saya pun sebetulnya sangat suka untuk belajar apapun.

Tetapi, saya tidak akan bisa mendapatkan kebebasan itu, terlebih sekarang saya seorang dewasa yang memiliki keluarga yang menjadi tanggungan.

Jika kamu follow saya di Twitter, kamu akan tahu bahwa saya membuat banyak hal, misalnya menulis ebook https://bisakerjaremote.com (opens in a new tab), buidling Mindful Day (https://bisakerjaremote.com/mindfulday/welcome (opens in a new tab)) dan tools lainnya, termasuk handling kerjaan klien.

Menulis, membuat aplikasi saya sendiri adalah bentuk kebebasan yang saya inginkan, it is fun, it is so enjoyable things to do.

Tapi, tanpa uang saya tidak akan bisa melakukannya, dengan melakukan kerja remote untuk klien itnernasional, saya bisa menyeimbangkan kebebasan saya melakukan sesuatu dengan keharusan mencari uang.

Kita semua tahu bahwa klien internasional akan membayarmu jauh lebih besar dibandingkan klien dalam negeri.

Ketika saya mendapatkan pembayaran dari mereka, saya tidak gunakan untuk membeli barang-barang yang mahal, kecuali properti karena itu bentuk investasi saya.

Uang yang saya dapatkan dari klien internasional saya gunakan untuk membeli waktu dan kebebasan.

Gimana maksudnya?

Maksud saya, saya tidak menggunakan sebagian besar uang saya untuk hal konsumtif, tapi saya gunakan sebagai buffer atau runway (mengambil istilah startup), dengan begitu saya bisa mengurangi jam saya untuk mengambil kerjaan dari klien dan mencurahkan waktu lebih untuk mengeksplore hal yang saya senangi, karena saya memiliki cukup uang untuk X waktu ke depan, sehingga saya tidak perlu khawatir saat saya menikmati kebebasan untuk membangun my own things.

money-value-symbol


© 2024 azamuddin.com